1) Kompensasi
a) Pengertian
kompensasi
Kompensasi merupakan salah satu fungsi
yang penting dalam manajemen sumber daya manusia. Karena kompensasi merupakan
salah satu aspek yang paling sensitif di dalam hubungan kerja. Kasus yang
terjadi dalam hubungan kerja mengandung masalah kompensasi dari berbagai segi
yang terkait, seperti tunjangan, kenaikan kompensasi, struktur dan skala
kompensasi.
Menurut Edi (2012:187) , kompensasi
adalah semua jenis penghargaan yang berupa uang atau bukan uang yang diberikan
kepada karyawan secara layak dan adil atas jasa mereka dalam mencapai tujuan
perusahaan.
Menurut Veithzal dan Ella (2009:741)
kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti
kontribusi jasa mereka pada perusahaan.
Menurut Malayu (2005:118) kompensasi
adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak
langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada
perusahaan.
b) Tujuan
kompensasi
Ada beberapa tujuan dari kompensasi yang
perlu diperhatikan menurut Notoadmodjo (dalam Edi, 2012), yaitu :
(1) Menghargai
prestasi kerja
Dengan pemberian kompensasi yang memadai adalah suatu
penghargaan organisasi terhadap prestasi kerja para karyawan. Selanjutnya akan
mendorong perilaku-perilaku atau kinerja karyawan sesuai dengan yang diinginkan
oleh perusahaan misalnya produktivitas yang tinggi.
(2) Menjamin
keadilan
Dengan adanya sistem kompensasi yang baik akan menjamin
terjadinya keadilan diantara karyawan dalam organisasi. Masing-masing karyawan akan memperoleh kompensasi yang sesuai dengan
tugas, fungsi, jabatan, dan prestasi kerja.
(3) Mempertahankan
karyawan
Dengan sistem kompensasi yang baik, para karyawan akan lebih
survival bekerja pada organisasi itu. Hal ini berarti mencegah keluarnya
karyawan dari organisasi itu mencari pekerjaan yang lebih menguntungkan.
(4) Memperoleh
karyawan yang bermutu
Dengan sistem kompensasi yang baik akan menarik lebih banyak
calon karyawan akan lebih banyak pula peluang untuk memilih karyawan yang
terbaik.
(5) Pengendalian
biaya
Dengan sistem pemberian kompensasi yang baik, akan mengurangi
seringnya melakukan rekrutmen, sebagai akibat semakin seringnya karyawan yang
keluar mencari pekerjaan yang lebih menguntungkan di tempat lain . Hal ini
berarti penghematan biaya untuk rekrutmen dan seleksi calon karyawan baru.
(6) Memenuhi
peraturan-peraturan
Sistem kompensasi yang baik merupakan tuntutan dari
pemerintah. Suatu perusahaan yang baik dituntut adanya sistem administrasi
kompensasi yang baik pula.
c) Komponen-komponen
kompensasi
Komponen-komponen kompesasi menurut
Veithzal dan Ella (2009:744) antara lain:
(1) Gaji
Gaji adalah balas
jasa dalam bentuk
uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai
seorang karyawan yang memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam mencapai
tujuan perusahaan. Atau dapat juga dikatakan sebagai bayaran tetap yang
diterima seseorang dari keanggotaannya dalam suatu perusahaan.
(2) Upah
Upah merupakan imbalan financial langsung yang dibayarkan
kepada karyawan berdasarkan jam kerja, barang yang dihasilkan atau banyaknya
pelayanan yang diberikan. Jadi tidak seperti gaji yang jumlahnya relatif tetap,
besarnya upah dapat berubah-ubah tergantung pada keluaran yang dihasilkan.
(3) Insentif
Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada
karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Insentif merupakan
bentuk lain dari upah langsung diluar upah dan gaji yang merupakan kompensasi
tetap, yang biasa disebut kompensasi berdasarkan kinerja ( pay for performance
plan).
(4) Kompensasi
tidak langsung (fringe benefit)
Fringe benefit merupakan kompensasi tambahan
yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap semua karyawan sebagai
upaya meningkatkan kesejahteraan para karyawan. Contohnya berupa
fasilitas-fasilitas, seperti : asuransi-asuransi, tunjangan-tunjangan, uang
pensiun, dan lain-lain.
d) Faktor-faktor
yang mempengaruhi besarnya kompensasi
Menurut Edi (2012:191) Besar kecilnya
pemberian kompensasi akan selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
(1) Tingkat
biaya hidup
Kompensasi yang
diterima seorang karyawan baru memounyai arti bila dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan fisik minimum.
(2) Tingkat
kompensasi yang berlaku di perusahaan lain
Bila tingkat kompensasi yang diberikan kepada karyawan lebih
rendah dari yang dapat diberikan oleh perusahaan lain untuk pekerjaan yang
sama, maka akan dapat menimbulkan rasa tidak puas di kalangan karyawan.
(3) Tingkat
kemampuan perusahaan
Perusahaan yang memiliki kemampuan tinggi akan dapat membayar
tingkat kompensasi yang tinggi pula bagi para karyawannya. Sebaliknya,
perusahaan yang tidak mampu tentu tidak mungkin membayar kompensasi yang
diharapkan para karyawan.
(4) Jenis
pekerjaan dan besar kecilnya tanggung jawab
Jenis pekerjaan akan menentukan besar kecilnya tanggung jawab
para karyawan. Karyawan yang mempunyai kadar pekerjaan yang lebih sukar dan
dengan tanggung jawab yang besar tentu akan diimbangi dengan tingkat kompensasi
yang lebih besar pula.
(5) Peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Suatu perusahaan akan selalu terikat pada kebijaksanaan dan
peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, termasuk pula tingkat kompensasi
yang diberikan kepada para karyawan.
(6) Peranan
serikat buruh
Keberadaan serikat pekerja dirasa sangat penting bagi para karyawan, karena serikat
pekerja akan menjembatani kepentingan para karyawan dengan kepentingan
perusahaan.
e) Indikator
kompensasi
Menurut Malayu (2005:122) Kompensasi
harus ditetapkan berdasarkan asas adil dan layak. Adil maksudnya kompensasi
karyawan baik itu berupa gaji/upah, insentif, dan lain-lain harus disesuaikan
dengan prestasi, jenis pekerjaan, resiko pekerjaan, dan jabatan seorang
karyawan. Sedangkan layak maksudnya kompensasi dapat memenuhi kebutuhan
karyawan pada tingkat normatif yang ideal.
Kompensasi yang baik juga tidak hanya
melihat dari kompensasi langsung nya saja melainkan juga memperhatikan
kompensasi secara tidak langsung seperti adanya asuransi bagi karyawan,
fasilitas-fasilitas, izin cuti dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar